-My Name Is Doremi-

Duhai rembulan... Mengapa tak juga kau tampakkan sinarmu... Aku menunggu disini dengan rasa was-was... Apa yang membuatmu tak menampakkan sinar itu? Apa awan-awan itu masih suka menutupi sinarmu? Apa awan-awan itu mengganggumu? Ku harap kau baik-baik saja disana Jangan berkecil hati.. Kelak awan-awan itu akan pergi juga Bertahan lah dahulu Kelak kita akan bertemu lagi.. Kelak kau akan menampakkan sinar terindahmu lagi. .

Fiuuhh... akhirnya uneg-uneg yang tersimpan 3 hari ini tersampaikan sudah, walau akhirnya berantam dengan mamak, tapi pikiranku sedikit lega sekarang. Hebat kali dia (yang sampai sekarang belum nampak batang hidungnya) mengacaukan hidupku dalam sekejap. Aku lagi dekat sama yang lain, tiba-tiba dia sampaikan isi hatinya pada uwak untuk mencari istri, loe pikir gampang gitu? tinggal bilang siapa orangnya lantas selesai masalah? loe pikir hidup bisa dibuat gampang seperti itu?! Wong Edan!! Seumur-umur baru kali ini ketemu orang yang pikirannya macam jaman dahulu kala (30 tahun-40 tahun silam). Hah, sudahlah, aku capek harus perang batin seperti ini tiap hari. Kita lihat saja nanti bagaimana kelanjutannya, kita lihat saja nanti!!