Kabut Asap "Kiriman"
Hatchi! Hatchhiihh!! Akhirnya saya kena flu juga. Suami saya adalah orang pertama di rumah ini yang mendapat flu sejak kabut asap tipis mulai menyelimuti langit di wilayah kami. Dia sempat demam beberapa hari dan dibutuhkan waktu lebih dari seminggu hingga dia benar-benar pulih. Tapi kemudian saya mendapat giliran selanjutnya, flu itu masih ingin bertahan di rumah ini bersama datangnya kabut asap yang semakin tebal (fiuh). Yah, ini adalah kabut asap kiriman dari pulau Sumatera. Kabut asap itu dibawa oleh angin, dan beginilah jadinya, “langit putih” menutupi “langit sebenarnya”, sinar matahari berwarna kemerah-merahan, orang-orang mulai memakai masker, satu persatu korban ispa berjatuhan. Jika situasi disini saja seperti ini, bagaimana dengan situasi disana? Tante saya harusnya berangkat menuju Bandara Sultan Taha pada hari rabu kemarin, tapi karena kabut asap di Bandara Sultan Taha sangat tebal, pihak bandara Hang Nadim terpaksa membatalkan rute penerbangan k...