Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Seperti Roller Coaster

“Hidup itu seperti roller coaster”, kata seorang kenalan. Kadang kita berada di atas, lalu turun ke bawah, dan saat yang paling mendebarkan adalah ketika roller coaster bergulir dari atas ke bawah, perut kembang kempis, dada berdegup kencang, leher tercekat – atau sebagian orang memilih untuk berteriak histeris. Begitulah...

Bekerja di luar rumah atau menjadi ibu rumah tangga?

Dan untuk ke sekian kalinya saya menghadapi dilema ini. Haruskah saya bekerja di luar rumah untuk membantu perekonomian keluarga? Atau bisakah saya menjadi ibu rumah tangga yang memiliki usaha sampingan? Banyak orang berkata bahwa bekerja di luar rumah itu lebih baik. Bertemu dengan banyak orang, mendapat gaji yang lumayan, dan memakai seragam? Entahlah, bekerja di luar rumah memiliki tantangan tersendiri bagi saya. Intinya: harus pandai membagi waktu antara rumah dan tempat kerja. Kapan saatnya memasak, kapan saatnya membereskan rumah, kapan saatnya bersama keluarga, pergi dan pulang kerja, saya sudah pernah mengalaminya, dan semua itu sangat-sangat melelahkan, apalagi jika perjalanan pulang ke rumah memakan waktu yang cukup lama karena macet. Bagaimana dengan ibu rumah tangga yang memiliki usaha sampingan? Hampir semua ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar rumah saya berjualan jajanan untuk anak sekolahan. Namun saya sedikit   berbeda, saya lebih suka menggunakan laptop...

Kabar Angin

Berita ini belum bisa dipastikan kebenarannya, sepertinya berita ini sengaja ditutup-tutupi dari saya. Tapi, walaupun mereka berusaha menutupi berita itu dari saya, toh mereka sendiri yang bercerita tentang hal itu di depan khalayak ramai secara blak-blakan. Mereka berbicara di seberang rumah saya dengan suara besarnya itu, jadi jangan salahkan saya jika saya mendengar berita itu. Semoga saja berita ini benar adanya. Saya dengar si dia - fans rahasia suami saya, si dia yang telah lama mengejar-ngejar suami saya (tapi tidak pernah mau mengakuinya dan mengatakan pada semua orang bahwa suami sayalah yang mengejar-ngejar dia), akan melepas masa lajangnya. Saya tau bahwa teman-teman dia berusaha menjodohkan dia untuk ke-sekian kalinya. Yah, tentu saja ini bukan perjodohan pertama kalinya bagi dia, semua perjodohan itu gagal karena beberapa alasan yang tidak ingin saya ceritakan disini. Saya lega mendengar berita ini, sepertinya beban di hati saya berkurang banyak. Saya bena...