Dilema nya Cherrybelle
Hoaaeemm... Cuapeknyaaa....
Koran Harian Lokal, Koran Khusus Lowongan Kerja, buku catatan, pena, gelas, martabak cokelat kacang, laptop, modem... semuanya ada mengelilingiku. Dan ups... ponselku jatuh bersamaan dengan buku catatan yang ku ambil dari atas meja. Beginilah jadinya kalau semangatku mengejar sebongkah emas berkobar-kobar di dada. Yaaa... aku mulai semangat lagi melamar kerja kesana kemari, setelah sempat patah arang karena tak jua mendapat panggilan kerja berbulan-bulan lamanya.
~ dua minggu yang lalu ~
Bapak mertua mengultimatum kami: "jika panghasilan suamiku masih pas-pasan juga, tidak ada kemajuan sama sekali, banyak menganggur di rumah (pekerjaan suamiku freelance-ketika ada panggilan kerja baru bekerja)" kami disuruh pulang ke rumah mertua, melanjutkan usaha pertanian mertuaku disana. Tapi? tapi? bagaimana dengan rumah kami disini? bagaimana dengan para tetangga kami? bagaimana? aku juga memiliki adik yang juga merantau di kota ini bersama keluarganya. Rumah kami memang sederhana (masih semi permanen), tetangga kami reseknya minta ampun, bergosip adalah sebagian dari hidup mereka - aku memang tak suka itu, tapii... baru seminggu kami meninggalkan kota ini, aku rindu juga dengan para tetanggaku. Apalagi para keponakanku, jangan ditanya bagaimana rindunya aku. Selain itu... tinggal bersama mertua atau bahkan orangtuaku sendiri.. ternyata tidak nyaman ya. Sebenarnya... bapak juga sudah duluan meminta kami pindah ke jambi kalau kehidupan kami tak jua ada perubahan akhir tahun ini. Jadi Galau...
Bagai makan buah simalakama
Kesana salah.. Kesini juga salah..
Memilih salah satu opsi akan membuat kecewa si pemberi opsi satunya
Tapi..
Kalaulah boleh aku memilih..
Bagaimana kalau kami tinggal di kota ini saja??
Aku akan mencari kerja, akan giat bekerja, supaya bisa membantu suamiku disini
Impianku untuk menjadi ibu rumah tangga saja.. lebih baik dibatalkan
Kalau kehidupan kami disini membaik, kami bisa tinggal disini saja, tidak lagi memilih opsi dari dua belah pihak
Betul kan?
Entahlah...
Aku belum tau pasti bagaimana dengan pemikiran suamiku
Pilihan untuk pulang ke kampung halamannya sudah melebihi 50%
Akankah kami pulang kesana?
Tak bisa kah kami disini saja dengan kehidupan kami yang serba terbatas?
~Dilema dan Galau menyergap .. (deng deng deng)~
>>>Tengah malamnya Senin dan Selasa<<<
Komentar
Posting Komentar