Menjadi Pantarlih Itu...

Menjadi pantarlih itu melelahkan, berkeliling ke rumah-rumah warga dan mendata warga, mendengarkan keluh kesah warga yang tidak terdaftar, dan lain-lain. Saya telah mendata warga di RT. A, hanya beberapa rumah lagi yang harus saya datangi karena pemilik rumah bekerja dari pagi hingga malam. Dan hari ini saya memulai pendataan di RT. B, saya mendapat komplain dari pak RT. B ketika melapor ke rumah dia kemarin sore, intinya dia meminta data yang akurat, dia meminta semua warga didata dan mendapat hak pilih.
 
Berdasarkan pengamatan dan penjelasan dari beberapa warga yang saya datangi, hampir satu per empat warga tidak terdata di daftar pemilih yang saya bawa. Seorang ibu berkata bahwa dia dan seluruh anggota keluarganya tidak mendapat undangan untuk mengikuti pemilu 2013 lalu. Jujur saya terkejut karena saya masih ingat bahwa dua tahun yang lalu saya mengunjungi rumah ibu tersebut bersama tante saya, saya mendata seluruh anggota keluarganya, dan meninggalkan bukti pertinggal untuk ibu tersebut.

Lalu seorang ibu mengeluh karena nama dia dan nama suami dia terdaftar di TPS yang berbeda. Saya hanya terdiam saat mendengar perkataan ibu tersebut, saya masih ingat bahwa saya telah memasukkan data dari Kartu Keluarga yang sama ke daftar pemilih baru, tentu saja saya memasukkan nama ibu dan suaminya bersamaan. Apa yang salah?
Hmm.. sebenarnya sesuatu telah terjadi dua tahun yang lalu. Tante saya berselisih paham dengan seorang warga baru yang tidak mau didata dan terus menerus menantang tante saya. Ibu tersebut memiliki anjing besar yang selalu duduk di depan rumahnya (bahkan malam ini saya hampir bertabrakan dengan si anjing), dia dan suaminya terlihat begitu angkuh dan menyebalkan, benar-benar tidak menghargai kami sebagai pantarlih yang telah lelah berkeliling kompleks.

Saya pikir hal itu membuat tante saya kesal dan tidak ingin lagi mendatangi tempat itu. Lagipula rumah-rumah disana selalu tertutup, saya sudah mengunjungi tempat itu beberapa kali (bahkan di malam hari), namun hasilnya tetap sama, semua pintu rumah tertutup rapat, lagipula saya takut jika harus bertemu dengan anjing besar itu, anjing yang gonggongannya membuat bulu kuduk saya berdiri.
 
***
 
Hari yang melelahkan. Mendengar banyak komplain, menulis di daftar pemilih baru dengan jumlah yang banyak, mendengarkan curhatan orang lain, semua itu membuat kepala saya pusing, jari tangan saya keriting, dan kaki saya pegal-pegal. Pendataan hari ini tidak berjalan lancar, berharap besok lebih baik daripada hari ini, semoga mereka mau bekerjasama dan tidak melulu menyalahkan pantarlih.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Violist yang Satu Ini

Mengerjakan task di timebucks

Kerupuk