Gara-gara Drama Korea

Fiuh, hari ini saya menangis gara-gara drama korea. Saya bahkan lupa judul Drama yang bertemakan keluarga ini. Tapi yang jelas drama ini menceritakan seorang ayah yang berjuang seorang diri membesarkan ketiga anaknya. Anak pertama cewek, bekerja sebagai chief di sebuah perusahaan. Anak ke-dua cowok, bekerja sebagai dokter spesialis kanker. Dan anak ke-tiga cowok, memutuskan berhenti dari pekerjaannya dan belajar membuat tahu dari ayahnya.
Saya tidak mengikuti drama ini dari awal, tapi adakalanya saya menonton drama ini sepotong demi sepotong. Saya mulai tertarik dengan drama ini ketika anak laki-lakinya yang bekerja sebagai dokter kebingungan mencari ayahnya di sebuah pesta. Sang ayah menderita kanker dan hanya dia seorang yang mengetahui hal itu. Sang ayah meminta untuk tidak memberitahu kakak dan adiknya mengenai penyakit yang dia derita.
Ternyata mereka tinggal di sebuah rumah dengan banyak anggota keluarga. Sebuah rumah besar terdiri dari: saudari ayahnya (bibi), anak perempuan si bibi dan suami anaknya, anak laki-laki (dokter) dan istrinya, anak pertama, anak ke-tiga, dan ayah. Sang ayah memiliki toko tahu yang letaknya di depan rumah, suami dari keponakannya memiliki restoran yang letaknya berdekatan dengan toko tahu sang ayah.
Karena tidak tahan melihat kondisi kesehatan sang ayah yang semakin menurun, anak ke-dua menceritakan kondisi sang ayah kepada kakak dan adiknya. Dia meminta mereka untuk tidak menceritakan hal itu pada anggota keluarga lainnya. Tapi.. ternyata menyimpan sebuah rahasia itu tidaklah mudah. Satu persatu anggota keluarga mulai mengetahui kondisi sang ayah, kecuali bibi mereka. Dan sepertinya sang ayah mulai menyadari bahwa anggota keluarga lain mengetahui penyakit yang dia derita.
Anak pertama, yang sebelumnya berkata bahwa dia tidak akan pernah menikah, tiba-tiba berkata ingin segera menikah. Sang ayah tidak setuju karena semuanya serba mendadak, apalagi dia belum mengenal calon suami anaknya yang tidak lain adalah atasan si anak perempuan. Sang anak bahkan berbohong bahwa dia sedang hamil agar pernikahan mereka direstui dan segera dilaksanakan dalam satu bulan. Dia melakukan semua itu untuk membahagiakan ayahnya. Tentu saja sang ayah curiga dengan perubahan sikap anak perempuannya itu.
Anak ketiga, yang sebelumnya menolak untuk melanjutkan usaha tahu ayahnya, mendadak berhenti dari pekerjaannya dan meminta pada sang ayah untuk mengajarinya membuat tahu. Tentu saja sang ayah kaget dengan perubahan sikap anak bungsunya itu, tetapi sang ayah senang karena si bungsu mau melanjutkan usaha tahu-nya. Menjadi pembuat tahu tidaklah mudah, sang anak bersedia bangun lebih awal di pagi hari, untuk membahagiakan ayahnya.
Akhirnya sang ayah menyetujui untuk dirawat di rumah sakit. Tapi dia berpura-pura mengatakan bahwa dia akan pergi jalan-jalan dengan teman wanitanya. Tentu saja anak-anak mendukung keputusan ayahnya itu, mereka sudah tau bahwa sebenarnya sang ayah pergi ke rumah sakit selama 1 minggu untuk pengobatan. Sayangnya hanya bibi yang tidak mengetahui hal ini, mereka tidak ingin sang bibi bersedih.
Anak pertama mendapat masalah ketika calon bapak mertua mengetahui bahwa dia berbohong tentang kehamilannya. Dia tidak tau harus bercerita pada siapa, lalu meminta ijin pada adiknya agar dia dapat melihat ayahnya di rumah sakit. Dia bercerita disamping ayahnya yang sedang tidur, rupanya sang ayah terbangun ketika dia menangis. Sang ayah memanggil calon besannya ke rumah sakit, dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Setelah mendengarkan penjelasan sang besan, calon bapak mertua menyetujui pernikahan mereka.
Namun ibu mertua dari anak ke-dua keceplosan saat berbincang-bincang dengan bibi di pesta pernikahan anak pertama. Sang bibi terlihat kebingungan dan memanggil teman wanita saudaranya itu serta meminta penjelasan dari wanita tersebut. Dia terlihat sangat terpukul, sedih, dan sangat marah karena tidak satu orang pun yang mau menceritakan kondisi kakaknya pada dia. Anak pertama dan suaminya yang mengetahui hal  ini memutuskan untuk menunda wisata bulan madu mereka, selain itu kondisi sang ayah semakin mengkhawatirkan.
Malam itu sang ayah kolaps dan dilarikan ke rumah sakit. Semua orang khawatir, lalu pengacara sang ayah datang ke rumah sakit membawa sebuah pesan. Ternyata pesan tersebut berisi permohonan sang ayah sebelum dia meninggal. Sang ayah memiliki 7 permohonan, 6 permohonan sudah terpenuhi, dan permohonan terakhir mengagetkan semua orang. Ternyata sang ayah ingin mengadakan kontes menyanyi untuk seluruh anggota keluarga.
Ayah sudah melewati masa operasi, namun belum sadarkan diri hingga beberapa hari. Akhirnya anak perempuan berkata pada ayahnya, dia berjanji akan mengadakan kontes menyanyi, jadi dia harap ayahnya segera sadar. Tentu saja adik-adiknya tidak menyetujui hal ini, tapi perkataan si kakak membuat sang ayah siuman. Adik bungsu tetap tidak menyetujui ide sang kakak, begitu juga dengan sepupu dan suaminya. Di luar dugaan, sang bibi menyetujui kontes tersebut dan sudah menentukan lagu apa yang akan dia nyanyikan.
Ternyata keluarga besan tidak mau ketinggalan, mereka juga ingin mengikuti kontes tersebut. Kontes menyanyi akan diadakan di restoran sepupu mereka, sang ayah juga menyediakan hadiah 1 juta won bagi pemenang. Mendengar hal, sepupu mereka menyetujui untuk mengikuti kontes. Tinggal si bungsu yang terlihat bersedih, sang pacar menasehati si bungsu untuk mempertimbangkan perasaan sang ayah. Akhirnya si bungsu memutuskan untuk menyanyikan lagu favorit ayahnya.
Hari H tiba, sang ayah dibawa pulang ke rumah. Semua anggota keluarga datang, teman wanita sang ayah diundang sebagai tamu, pengacara ayah juga diundang sebagai juri, dan ayah terlihat sangat bahagia menonton kontes menyanyi. Coba tebak siapa pemenang kontes? Yakk.. sang bibi terpilih menjadi pemenangnya dan mendapatkan 1 juta won. Di akhir kontes, sang ayah menyanyi dengan sangat indah, semua orang menangis, dan mata saya berkaca-kaca.
Malam itu bibi terbangun dari tidurnya, dia mendengar suara saudaranya memanggil-manggil namanya. Dia segera bangun dari tempat tidur dan mencari saudaranya ke kamarnya. Tapi beberapa saat kemudian... dia menangis dan memanggil-manggil saudaranya. Semua anak-anak terkejut dan terbangun dari tidurnya, mereka berdiri di depan pintu kamar sang ayah dengan wajah bingung, lalu berlari ke dalam kamar dan menangis. Nahh.. adegan ini nih yang buat saya menangis terisak-isak.
*** Satu tahun kemudian ***
Anak pertama dan suaminya naik jabatan, mereka juga memiliki anak laki-laki yang lucu. Anak ke-dua akan segera memiliki momongan karena sang istri sedang hamil 7 minggu. Dan anak ke-tiga makin jaya dengan usaha tahu ayahnya, makin banyak pelanggan yang menyukai tahu buatan dia. Masalahnya saat ini adalah cincin lamaran, dia sudah lama menyimpan cincin ini, tapi tidak memiliki keberanian untuk melamar ceweknya.
Seluruh anggota keluarga sudah mengetahui bahwa dia akan melamar ceweknya malam itu. Mereka berkumpul di samping toko tahu ketika seorang anggota keluarga memberitahu bahwa sang pacar sudah tiba. Tapi sayangnya si anak bungsu tidak bisa mengungkapkan perasaannya.
Dia terlihat salah tingkah dengan wajah merah, tidak tau harus berkata apa, akhirnya dia hanya menyerahkan kotak cincin dari sakunya tanpa sepatah kata pun. Sang pacar bertanya benda apa itu? Si bungsu membuka kotaknya dan bertanya “Apakah kamu mau memakainya?”. “Tidak mau!”, jawab si pacar. Semua orang kaget, tapi kemudian si pacar berkata bahwa dia tidak mau memakainya sendiri, dia ingin cincin itu dipasang di jari manisnya oleh si bungsu. Semua orang tersenyum lega mendengar penjelasan si pacar.
Semua anggota keluarga memberi selamat dan menggoda si bungsu, lalu satu persatu masuk ke dalam rumah. Tinggal si bungsu yang akan masuk ke dalam rumah, tiba-tiba dia mendengar tawa ayahnya. Dia membalikkan badan dan melihat sosok ayahnya sedang tersenyum. “Begitulah hidup”, hanya itu yang diucapkan sang ayah, lalu sang ayah menghilang dari pandangan si bungsu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Violist yang Satu Ini

Mengerjakan task di timebucks

Kerupuk