Ada apa dengan tanah mertua?
Saya sedikit kaget saat membaca berita yang lewat di beranda aplikasinya om Mark malam ini. Temanya mengenai rumah yang dibangun di atas tanah milik mertua yang diambil balik oleh mertua ketika akan dijual oleh si menantu. Miris ya, ketika istri harus ikut suami, tinggal dan membangun rumah di atas tanah milik orangtua suami, lalu suami merantau ke negara jiran, eh si istri yang ditinggal malah diajak berantem sama iparnya. Ujung-ujungnya sang istri malah balik ke rumah orangtua, tapi pulang secara baik-baik loh, pamitan sama mertua.
Huft... Tarik napas perlahan, lepaskan perlahan. Apa jadinya jika diriku juga akan mengalami hal yang sama? Kami malah membangun rumah tepat di belakang rumah mertua, hanya berjarak 2 meter di belakang rumah mertua karena hanya tanah itu yang tersisa. Jujur saya mengkhawatirkan ini sedari awal, jika adik bungsu suamiku meminta rumah ini, bagaimana?
Entahlah, serahkan semuanya pada yang kuasa. Jikalau hal itu terjadi, kami sekeluarga akan pulang ke Jambi, ke kampung halamanku. Hal yang sangat ku inginkan sejak dulu.
Akan ada hikmah dibalik peristiwa. Juga hikmah dibalik cobaan yang kami hadapi beberapa bulan terakhir. Semoga Allah mudahkan semua urusan kami, Allah ringankan pundak yang sedang berat ini, Allah beri saya dan anak-anak kesehatan selalu, Allah pulihkan kondisi suami walaupun tidak bisa seperti dulu lagi, Allah lindungi kami selalu, amin.
Komentar
Posting Komentar